Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Dan kau memilih mundur

Gambar
Kau pernah berkata kau mencintaiku. Kau pernah berkata tak ingin meninggalkanku. Di awal musim penghujan setahun silam, ada rasa yang mulai merasuk, memenuhi setiap inci tubuhku. Namamu, wajahmu, senyummu, suaramu, selalu berkelana ke dalam benak dan hatiku, bahkan sampai detik ini. Sampai di hari aku dan kamu tak lagi bersama. Sampai di hari namamu tak lagi nampak di chat list- ku, untuk sekedar menyapa atau mengingatkan makan siang.  Kini, kamu tak ada lagi di hari-hariku. Kamu memilih menjauh di saat rasa cintaku padamu sudah teramat penuh. Dan yang paling menyakitkan adalah,  Kamu memilih mundur tanpa peduli hatiku yang hancur lebur.   Kamu menuduhku menjalin hubungan dengan lelaki di belakangmu. Seperti tertancap belati, sakit sekali. Berkali-kali ku ucap sumpah atas nama Tuhan bahwa tak ada satupun lelaki selainmu yang ada di hatiku, apa sumpahku tak cukup untuk meyakinkanmu, untuk mempercayaiku?  Harus bagaimana lagi? Kamu menuduhku tanpa tahu kenyataannya